Sabtu, 23 Juni 2012

Fiksi 100 Kata (1)

Bapak tikus punya anak tunggal. Ia baru saja lulus kuliah. Pak tikus sudah menyiapkan dana berlimpah untuk memasukkan anaknya ke posisi menjanjikan di instansi pemerintahan tikus. Bila sudah masuk ke sana, anaknya tidak perlu khawatir akan masa depannya lagi. Ia bahkan sudah menyiapkan putri tikus untuk dijadikan mempelai anaknya. Bibit, bebet, dan bobot sudah pasti terjamin.

Malam itu, pak tikus memanggil anaknya untuk mengabarkan rencananya. Di luar dugaannya, anaknya meledak marah. Ia menuduh pak tikus mencoba mengatur hidupnya. Anaknya lari keluar liang tinggal mereka. Di luar, kucing rumah menunggu. Kucing langsung menerkam anak pak tikus dan membawanya pergi untuk dimakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar